Meureudu (22/3/2022) – Untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) ditingkat kabupaten/kota, Kepala LPMP Provinsi Aceh Dr. Muslihuddin, M.Pd, melakukan kunjungan kerja ke kantor Bappeda Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya pada Selasa 22 Maret 2022.
Kepala LPMP Provinsi Aceh Dr. Muslihuddin, M.Pd, mengawali kunjungan kerjanya ke kantor Bappeda Kabupaten Pidie. Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Pidie H. Isnaini, S.T., M.Si. Turut berkesempatan hadir juga yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie Yusmaidi Kasem, S.Pd., M.Pd.
Kemudian kunker dilanjutkan ke kantor Bupati Pidie Jaya bertepatan dengan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten (Musrenbang RKPK) Pidie Jaya tahun 2023.
Kunjungan Kepala LPMP diterima oleh Bupati Pidie jaya H. Aiyub Bin Abbas, Wakil Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi, S.E., M.Si, dan Kepala Bappeda Pidie Jaya.
Adapun tujuan kunker ini yaitu untuk untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan rakortekrenbang ditingkat kabupaten/kota.
Peran LPMP sebagai UPT Kemendikbudristek yaitu berkoordinasi dengan Bappeda di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menkonfirmasi waktu, mekanisme, dan metoda pelaksanaan Rakortek tingkat Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing sebagaimana arahan Kemendikbudristek.
Berkaitan dengan Rakortek, Kemendikbudristek menyediakan daftar sub kegiatan dan indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang pendidikan sesuai prioritas nasional untuk menjadi referensi nomenklatur kegiatan dan penganggaran di daerah.
Sebagaimana telah disampaikan dalam Rakortekrenbang tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Rakortekrenbang di tingkat kabupaten/kota juga perlu memasukan indikator dan sub kegiatan yang akan mendukung pencapaian SPM bidang pendidikan di daerah sesuai prioritas nasional.
Disampaikan narasumber bahwa pada Rakortek tahun 2022 ini akan memulai dari tiga kelompok indikator kinerja urusan Pendidikan yang merupakan dimensi output Pendidikan dasar dan menengah (dasmen) yaitu angka partisipasi sekolah, kualitas hasil belajar dan kualitas lulusan SMK.
Sedangkan untuk PAUD akan memulai dari dua kelompok indikator kinerja urusan pendidikan yang merupakan dimensi output PAUD yaitu angka partisipasi sekolah dan kualitas layanan PAUD.