Pemantauan Program Kampus Mengajar Tahap 2

Aceh Besar (22/10/2021) – LPMP Provinsi Aceh telah melaksanakan Pemantauan Program Program Kampus Mengajar Angkatan 2 Gelombang 2 sejak tanggal 20 s.d. 22 Oktober 2021 di 10 kabupaten/kota di Provinsi Aceh setelah sebelumnya sudah dilakukan pemantauan gelombang 1 (satu) pada tanggal  13 s.d. 15 Oktober 2021 di 11 kabupaten/kota.

Sebagaimana diketahui bahwa saat ini sedang berlangsung program Kampus Mengajar Angkatan 2 dimana mahasiswa yang terpilih mengikuti program ini akan mengajar siswa-siswa di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terakreditasi C atau berada di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar) dan mulai melakukan penugasan di sekolah dari tanggal 2 Agustus s.d. 17 Desember 2021.

Di Provinsi Aceh sendiri saat ini terdapat 486 mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 2 yang sedang melaksanakan tugas di 82 SD/SMP yang terakreditasi C atau berada di Wilayah 3 T di seluruh wilayah Provinsi Aceh.

Pemantauan Program Kampus Mengajar di SDN 18 Cot Girek, Dusun Rimba, Kab. Aceh Utara

Masih sama dengan tujuan pemantauan digelombang 1 (satu), tujuan pada pemantauan gelombang 2 (dua) ini pun adalah untuk melihat keberadaan mahasiswa dan keterlaksanaan Program Kampus Mengajar di Provinsi Aceh. Kemudian untuk memastikan mahasiswa memiliki program secara jelas dan juga memastikan beragam kebijakan di Direktorat SD dan Direktorat SMP Kemendikbudristek telah tersampaikan. Juga memastikan bahwa keberadaan mahasiswa diterima oleh warga sekolah dan masyarakat.

Menurut laporan dari PIC program Kampus Mengajar LPMP Provinsi Aceh Yusnaini, S.Si., M.Pd. memaparkan bahwa beberapa ssekolah sasaran yang memang jarak tempuhnya sangat jauh dan harus melewati akses jalan yang kurang baik sehingga mengharuskan mahasiswa Kampus Mengajar menginap di rumah-rumah warga disekitar sekolah.

Akses jalan yang harus dilalui untuk menuju ke salah satu sekolah sasaran pemantauan program Kampus Mengajar yaitu SDN 18 Cot Girek Dusun Rimba Kab. Aceh Utara

Menurut pemantauan Yusnaini dan tim di SDN 18 Cot Girek Dusun Rimba Kab. Aceh Utara, mahasiswa betah dan malah minta diperpanjang karena penerimaan sekolah dan masyarakat sekitar sangat baik. Mahasiswa diberikan tempat tinggal untuk menginap secara Cuma-cuma oleh masyarakat setempat karena mahasiswa yang bertugas berasal dari daerah yang sangat jauh domisilinya.

Keberadaan mahasiswa sangat membantu mengajarkan literasi dan numerasi karena hampir semua siswa disekolah masih bermasalah dengan kemampuan membaca menulis dan berhitung. Keberadaan mahasiwa juga membawa angin segar karena gaya mengajar mahasiswa yang menarik membuat siswa semangat untuk belajar.

Namun memang kendala yang sangat nyata adalah selain lokasi yang terpencil juga sarana prasarana di sekolah yang sangatlah minim dan terbatas. Tugas berat mahasiswa lainnya yaitu mahasiswa masih harus berjuang untuk mendorong siswa agar lebih disiplin, tangguh, tanggung jawab, mandiri, bersih, rapi, santun, berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, inovatif, komunikatif dan kolaboratif. Intinya menciptakan profil pelajar pancasila.

Kemudian menurut laporan dari salah satu petugas yang juga bertugas memantau di Kab. Aceh Utara, berbeda dengan SDN 18 Cot Girek, di salah satu sekolah yang lain justru mahasiswa merasa tertekan karena penerimaan dan dukungan yang kurang baik dari pihak sekolah.

Kurang stabilnya jaringan internet di beberapa daerah dan kurangnya perhatian dosen pembimbing lapangan terhadap mahasiswa juga menjadi salah satu kendala permasalahan yang ditemui dilapangan oleh petugas pemantau.

Namun berdasarkan hasil pemantauan beberapa petugas yang lain melaporkan bahwa banyak juga sekolah yang sangat menyambut baik mahasiswa dan juga program Kampus Mengajar ini. Sekolah sangat senang dengan kedatangan adik-adik mahasiswa yang membantu mengajar, mengenalkan TIK kepada siswa dan guru juga membantu adminstrasi sekolah.

Harapannya disisa masa penugasan mahasiswa ini, kendala-kendala tersebut bisa segera diatasi dan seluruh pihak yang terlibat bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik agar pelaksanaan program Kampus Mengajar ini dapat terlaksana dengan baik dan manfaat serta dampak yang baik bisa dirasakan secara maksimal oleh seluruh sekolah sasaran dan juga oleh mahasiswa sesuai dengan tujuan diadakannya program Kampus Mengajar ini. (SY).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advokasi Kebijakan Layanan Pendidikan Inklusif Kepada Pemerintah Daerah

Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh menyelenggarakan kegiatan “Advokasi Kebijakan Layanan Pendidikan Inklusif Kepada Pemerintah Daerah” dari tanggal 14 hingga 22 Mei 2024. Kegiatan ini diadakan di Aula Dinas Pendidikan di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Dalam rangka memastikan akses setara terhadap pendidikan yang berkualitas bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, […]

Read More

BPMP Provinsi Aceh Gelar Bimtek Optimalisasi Unduhan Rapor Pendidikan bagi Satuan Pendidikan

Aceh Besar, 16 Mei 2024 – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh telah sukses menyelenggarakan kegiatan “Bimbingan Teknis (Bimtek) Optimalisasi Unduhan Rapor Pendidikan bagi Satuan Pendidikan” pada Kamis, 16 Mei 2024. Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi: sesi pertama dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, dan sesi kedua dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, […]

Read More

BPMP Provinsi Aceh Gelar Forum Komunikasi dan Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7

Aceh Besar, 16 Mei 2024 – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh telah sukses menggelar kegiatan “Forum Komunikasi dan Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7” (FKKKM7) pada Kamis, 16 Mei 2024. Acara yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.30 ini diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Program […]

Read More