Aceh Besar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen (Disdikbud Bireuen) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Manajerial Kepala Sekolah Non NUKS/NPRSK atau Kepala Sekolah dari Unsur Guru Penggerak di lingkungan Disdikbud Bireuen di Aula Iskandar Muda BPMP Aceh pada Jumat 17 Mei 2024.
Kegiatan Bimtek ini secara resmi dibuka oleh Kepala BPMP Aceh yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Ketua tim Kerja Regulasi dan Tata Kelola BPMP Aceh Cut Deni Fitri Nadia. Dalam sambutannya, Cut Deni menekankan pentingnya penguatan manajerial bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Kabupaten Bireuen. “Kepala sekolah adalah ujung tombak dalam pengelolaan sekolah. Mereka harus memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni untuk memastikan setiap aspek pendidikan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kegiatan yang di ikuti oleh sebanyak 70 peserta yang merupakan Kepala Sekolah Non NUKS/NPRSK dan Kepala Sekolah dari Guru Penggerak se-Bireuen ini akan berlangsung selama empat hari mulai tanggal 17 s.d. 20 Mei 2024 dan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan manajerial yang lebih baik. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek manajemen sekolah, seperti Pengelolaan Sarpras, Peserta Didik, PTK dan Rencana Pengembangan Sekolah; Analisis Rapor Pendidikan, Penyusunan RKS dan Pelaporan; Pengelolaan Keuangan Sekolah, Penyusunan RKAS, Pajak dan Pelaporan Keuangan Sekolah; dan Kompetensi Kepala Sekolah, SKP PTK dan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dengan narasumber bimtek yaitu Widyaprada BPMP Aceh.
Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Diharapkan, setelah mengikuti Bimtek ini, para kepala sekolah dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, yang dalam hal ini diwakili oleh Tim Bidang GTK Disdikbud Bireuen Yusmadi hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala. “Kita berharap para kepala sekolah dapat menjadi pemimpin yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sehingga mampu membawa sekolah mereka ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif, dimana para peserta berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sekolah.
