Tiga Program Kemdikbud untuk Tanggap Darurat Bencana

Bencana alam kerap terjadi diberbagai wilayah di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menangani kondisi pendidikan setelah terjadi bencana. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Hamid Muhammad pernah menyampaikan demikian, terkait rekronstruksi sekolah akibat bencana alam, pada acara pra rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan, di Jakarta pada tanggal 5 Maret 2014.

Beberapa hal yang pernah dituturkan oleh Hamid Muhammad, setiap ada bencana, Kemdikbud selalu berkoordinasi dengan BNPB. Karena BNPB merupakan badan yang dibentuk untuk menangani bencana, kemdian pemerintah daerah yang langsung merasakan akan dampak dari bencana alam terhadap sekolah.

Kemdikbud pada dasarnya menyiapkan tiga hal, yaitu program yang terkait dengan tanggap darurat, rehabilitasi pemulihan sarana dan prasarana, serta pendidikan sadar bencana kepada siswa. Melalui dasar tersebut dikoordinasikan dengan BNPB selaku perumus dan penetap kebijakan penanggulangan bencana, serta pemerintah daerah untuk dapat melakukan koordinasi lapangan.

Kondisi kerusakan sekolah akibat bencana, terangnya, genteng sekolah hancur, dinding tepisah pada pertemuan dua dinding, kehancuran pada pojok-pojok dinding, dinding retak pada sudut-sudut yang terbuka, dinding retak diagonal, sampai dengan dinding roboh.

Ini harus kita perhatikan satu persatu. Kalau sekolah hancur itu jangan direhab, tetapi harus diratakan dan dibangun kembali dengan kondisi sekolah tahan gempa.

Hamid menghimbau untuk dapat menerbitkan berbagai publikasi sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat, para guru, dan siswa agar selalu diingatkan bahwa daerah di wilayah Indonesia rawan gempa, banjr, gunung berapi, dan sebagainya. ”Alangkah baiknya dinas-dinas mengingatkan kepada sekolah-sekolah untuk melakukan pelatihan penanganan gempa, banjir, dan sebagainya,” ungkapnya.

Kemdikbud sampai saat ini telah mempersiapkan pembangunan sekolah shelter. Jadi ketikan ada bencana, kata dia, sekolah shelter inilah yang akan menjadi tempat perlindungan apa bila terjadi bencana.

Dari: http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2014/03/tiga-program-kemdikbud-untuk-tanggap-darurat-bencana-2239-2239-2239

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

STRATEGI KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS PAUD, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Latar Belakang Sejarah pendidikan di Aceh pernah mencapai masa kegemilangannya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1606 – 1636 M) di Kerajaan Aceh Darussalam. Sultan Iskandar Muda telah menempatkan para ulama dan kaum cerdik pandai pada posisi yang paling mulia dan istimewa dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Sehingga pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh Darussalam […]

Read More

IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI KETELADANAN, KEBIASAAN GURU SEBAGAI AGEN PERUBAHAN ABAD 21

ABSTRAK Implementasikan Profil Pelajar Pancasila melalui keteladanan dan pembiasan guru sebagai agen perubahan abad 21, siswa lebih menyadari, memahami dan melaksanakan hak serta kewajibannya untuk beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif. Peran guru sebagai agen perubahan abad 21 dapat ditinjau dari tiga sudut pandang […]

Read More

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETRAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MAPEL IPA SMP

Oleh: Maaruf Fauzan, S.Si, M.Pd (Widyaprada Ahli Madya BPMP Provinsi Aceh) Email: maarufaceh@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini  bertujuan untuk. mengetahui peningkatan ketrampilan berfikir kreatif  siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model problem  based  learning (PBL) Metode penelitian yang digunakan adalah  quasi experimental dengan desain control group pretest-posttest serta teknik purposive sampling. Pengumpulan data untuk mengetahui peningkatan keterampilan […]

Read More