STRATEGI KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS PAUD, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Oleh: As’ari (Widyaprada)

Latar Belakang

Sejarah pendidikan di Aceh pernah mencapai masa kegemilangannya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1606 – 1636 M) di Kerajaan Aceh Darussalam. Sultan Iskandar Muda telah menempatkan para ulama dan kaum cerdik pandai pada posisi yang paling mulia dan istimewa dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Sehingga pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh Darussalam benar-benar menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan di Asia Tenggara (Matsyah, 2013).

Keadaaan tersebut bertolak belakang dengan kondisi pendidikan di Provinsi Aceh pada masa sekarang. Aceh merupakan salah satu provinsi dengan peringkat terendah dalam mutu pendidikan, seperti yang tercatat dalam rilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang menyebutkan bahwa Provinsi Aceh mendapat peringkat terendah dalam skor Tes Potensi Skolastik (TPS) terendah secara nasional pada hasil evaluasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) Tahun 2020.  Jika ini tidak diatasi dengan serius, dapat memberikan dampak besar bagi generasi Aceh ke depan.

Pemerintah daerah selaku pemegang kebijakan perlu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sejalan dengan perubahan lingkungan pendidikan dan dunia usaha saat ini maka diperlukan profesionalisme di segala bidang termasuk dunia pendidikan. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya terbaik demi mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur.

Selanjutnya dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu salah satunya adalah peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Agar pendidikan tersebut berkualitas dan berdampak bagi suatu pengembangan wilayah maka para pendidik dan tenaga kependidikan perlu melakukan perencanaan pendidikan yang melibatkan kegiatan multidisipliner yaitu memperhatikan masalah-masalah demografi, ekonomi, keuangan, pemerintah, pedagogi, statistik persekolahan, lingkungan, sosial budaya dan aspek lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perencanaan pendidikan. Maka dari itu diperlukan kebijakan dan strategi kemitraan pendidikan untuk menunjang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Artinya perencanaan pendidikan dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek sehingga pendidikan itu dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Penulis:

As’ari, S.Pd., M.Pd.

(Widyaprada Ahli Madya BPMP Provinsi Aceh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI KETELADANAN, KEBIASAAN GURU SEBAGAI AGEN PERUBAHAN ABAD 21

ABSTRAK Implementasikan Profil Pelajar Pancasila melalui keteladanan dan pembiasan guru sebagai agen perubahan abad 21, siswa lebih menyadari, memahami dan melaksanakan hak serta kewajibannya untuk beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif. Peran guru sebagai agen perubahan abad 21 dapat ditinjau dari tiga sudut pandang […]

Read More

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETRAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MAPEL IPA SMP

Oleh: Maaruf Fauzan, S.Si, M.Pd (Widyaprada Ahli Madya BPMP Provinsi Aceh) Email: maarufaceh@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini  bertujuan untuk. mengetahui peningkatan ketrampilan berfikir kreatif  siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model problem  based  learning (PBL) Metode penelitian yang digunakan adalah  quasi experimental dengan desain control group pretest-posttest serta teknik purposive sampling. Pengumpulan data untuk mengetahui peningkatan keterampilan […]

Read More

Dilema Merdeka Mengajar Dengan Kemandirian Guru Dalam Belajar

Oleh Ernawati, M.Pd Widyaprada Ahli Madya di BPMP Provinsi Aceh Implementasi kurikulum merdeka  dilaksanakan secara bertahap berdasarkan kesiapan satuan pendidikan/daerah sehingga menggunakan mekanisme pendaftaran mandiri oleh satuan pendidikan. Sumber informasi pelatihan berasal dari satu sumber yaitu platform merdeka mengajar. Bimtek yang dilakukan bertujuan untuk mengaktifkan partisipasi pemangku kepentingan dan penguatan ekosistem komunitas belajar. Pelatihan guru […]

Read More